Selasa, 03 Januari 2012

Rupiah Melemah

Rupiah Sore Awal Tahun Melemah
Jakarta (ANTARA) - Perdagangan pasar mata uang pada awal tahun kembali bergerak melemah pada Senin sore seiring masih cemasnya pelaku pasar uang terhadap krisis utang di Eropa.
Nilai tukar mata uang rupiah dalam perdagangan antarbank di Jakarta Senin sore berada di posisi Rp9.115 atau turun 57 poin dibanding sebelumnya Rp9.058 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, mengatakan, beberapa isu ekonomi yang merebak di 2011 menimbulkan ketidakpastian di awal 2012 sehingga menyebabkan para pelaku pasar melakukan aksi `profit taking`, selain itu suasana liburan juga membawa pergerakan harga bergerak dalam kisaran terbatas.
"Isu keengganan bank-bank Eropa untuk memberikan pinjaman antar bank membuat pasar kembali ke dolar AS sehingga melemahkan mata uang dunia termasuk rupiah, harga komoditi juga terkena imbasnya," kata dia.
Ia menambahkan, kabar baik dari lelang Italia yang menghasilkan tingkat imbal hasil yang jauh lebih rendah dari lelang sebelumnya yakni 3,251 persen, tidak serta merta memberikan sentimen positif.
"Isu-isu yang tertinggal di 2011, berpotensi kembali menjadi topik hangat di pasar keuangan 2012. Masalah Eropa
masih akan membayangi pergerakan pasar keuangan," kata dia.
Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan, investor masih dicemaskan oleh "outlook" Eropa pada 2012 yang diperkirakan ada kesulitan dalam pendanaan perbankan.
Di sisi lain, lanjut dia, kuatnya permintaan dolar AS pada akhir tahun memicu nilai tukar rupiah bergerak melemah.
"Meski demikian, rupiah masih bisa mendapatkan apresiasi ke depannya dipicu oleh lelang obligasi Italia kemarin yang dinilai positif oleh investor meski tidak sepenuhnya mencapai target maksimum," kata dia.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Senin (2/1) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah ke posisi Rp9.125 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.068.

Sumber: Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar